Premi asuransi kebakaran rumah merupakan sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh nasabah atau pemegang polis kepada perusahaan asuransi sebagai bentuk imbalan atas proteksi atau perlindungan yang diberikan perusahaan terhadap risiko kerugian yang muncul akibat kebakaran.
Nasabah wajib untuk mengetahui cara menghitung biaya premi tersebut agar bisa mengetahui secara pasti biaya yang perlu dikeluarkan setiap bulannya. Kalau ingin mengetahui bagaimana cara menghitung premi sebaiknya baca ulasan di bawah ini.
Cara Menghitung Premi Asuransi Kebakaran
Setiap perusahaan asuransi yang ada di Indonesia menawarkan asuransi dengan biaya premi yang berbeda-beda. Nasabah harus bisa menghitung biaya tersebut agar bisa memperkirakan biaya premi yang harus dibayarkan apabila ingin mengasuransikan propertinya.
Untuk menghitung biaya tersebut bisa menggunakan rumus rate asuransi x uang pertanggungan. Agar lebih memahami rumus tersebut sebaiknya lihat penjelasan tentang rumusnya berikut ini.
Rate Premi Asuransi Rumah
Rate premi jumlahnya berbeda-beda tergantung dari produk asuransi kebakaran yang dipilih nasabah. Sebelum menandatangani perjanjian kontrak asuransi dengan perusahaan sebaiknya tanyakan terlebih dahulu informasi rate premi ke perusahaan asuransi. Informasi ini sangat dibutuhkan nasabah karena dengan mengetahui rate jadi bisa menghitung sendiri biaya preminya.
Uang Pertanggungan
Premi asuransi kebakaran rumah sangat dipengaruhi uang pertanggungan yang nasabah harus bayarkan. Uang pertanggungan ini nilainya sama dengan nilai rumah atau aset yang diasuransikan. Untuk mengetahui nilai aset maka nasabah perlu mengalikan luas bangunan dengan harga tanah persatuan meter.
Apabila nasabah memilih produk asuransi yang memberikan perlindungan terhadap perabotan rumah dan benda-benda berharga lainnya maka perlu menghitung total nilai keseluruhan rumah, mulai dari bangunan, tanah sampai dengan perabotan. Untuk menghitung nilai pertanggungan tersebut bisa menggunakan rumus = (luas bangunan dalam m2 x harga rumah per m2) + total nilai perabot rumah.
Simulasi Perhitungan Premi
Setelah memahami rate premi dan uang pertanggungan selanjutnya tinggal melakukan simulasi perhitungan premi asuransi. Contoh simulasi perhitungannya adalah jika ada nasabah memiliki rumah yang luas bangunannya mencapai 200 m2 dengan harga per m2 nya sekitar 5 juta. Apabila perusahaan asuransi meminta rate premi sekitar 0,2%, berapakah premi yang harus dibayarkan?
Untuk menghitung premi tersebut, nasabah harus menghitung uang pertanggungan terlebih dahulu. Cara menghitungnya adalah mengalikan luas bangunan dengan harga tanah per meter, jadi perhitungannya adalah 200 m2 x 5 juta = 1 miliar. Setelah uang pertanggungan sudah diketahui, selanjutnya tinggal mengalikan uang pertanggungan dengan rate premi asuransi.
Perhitungannya adalah 0,2% x 1 miliar = 2 juta. Jadi total premi asuransi yang setiap bulannya harus dibayarkan nasabah adalah 2 juta. Jika nasabah ingin mengasuransikan perabot yang ada di dalam rumah maka perhitungannya akan berbeda. Perhitungannya adalah menjumlahkan semua nilai perabot, misal nilai perabotnya 100 juta.
Nilai total perabotan tersebut harus dijumlahkan dengan uang pertanggungan dan dikalikan dengan rate premi. Perhitungannya adalah 0,2% x ( 5 juta + 1 miliar ) = 2,2 juta. Jadi premi asuransi kebakaran rumah untuk bangunan dan semua perabotan yang dibayarkan sebesar 2,2 juta. Biaya tersebut harus rutin dibayarkan agar bangunan rumah dan perabotan mendapatkan perlindungan penuh dari asuransi.
Mengenal Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Premi Asuransi
Mungkin banyak yang mengira kalau premi asuransi hanya dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan saja tetapi sebenarnya premi asuransi dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan biaya premi berbeda-beda sebaiknya lihat penjelasan lengkapnya berikut ini.
Lokasi Rumah
Lokasi properti atau tempat berdirinya rumah sangat mempengaruhi biaya premi karena yang namanya lokasi bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kebakaran. Kalau lokasinya berada di daerah yang rawan terjadi kebakaran seperti di daerah pemukiman padat penduduk pasti premi asuransinya akan tinggi dan begitu juga sebaliknya.
Nilai Rumah
Nilai jual rumah juga bisa menyebabkan biaya premi menjadi mahal dan murah. Rumah yang nilai jualnya tidak terlalu tinggi biasanya premi asuransinya cukup rendah, sedangkan rumah yang nilainya tinggi biasanya preminya juga akan tinggi. Nilai rumah ini mencakup biaya untuk membangun rumah kembali dan nilai pasar.
Tipe Bangunan
Biaya premi juga dipengaruhi tipe bangunan rumah. Untuk rumah yang tipe bangunannya terbuat dari kayu biasanya lebih beresiko terbakar sehingga biaya premi menjadi mahal. Sedangkan untuk bangunan rumah yang terbuat dari bata lebih kecil peluangnya untuk terbakar sehingga biaya premi lebih murah. Selain itu, usia bangunan juga sangat mempengaruhi. Semakin tua usia bangunan maka semakin mahal biaya preminya.
Sistem Keamanan
Sistem keamanan yang ada di dalam rumah juga menentukan biaya premi asuransi. Semakin bagus sistem keamanan rumah maka semakin murah biaya preminya karena perusahaan asuransi sering sekali menawarkan diskon premi untuk rumah-rumah yang sudah mempunyai sistem keamanan yang bagus. Jadi kalau ingin biayanya murah sebaiknya tingkatkan sistem keamanan dengan memasang alarm kebakaran atau menyediakan alat pemadam kebakaran di rumah.
Jenis Perlindungan
Jenis perlindungan atau cakupan yang dipilih nasabah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi jumlah biaya premi asuransi. Jika nasabah memilih perlindungan atau cakupan yang lengkap maka perlu mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk membayar biaya premi tapi kalau cakupannya terbatas biasanya murah biayanya.
Gaya Hidup Pemilik Rumah
Gaya hidup atau kebiasaan pemilik rumah secara tidak langsung juga berpengaruh pada biaya premi. Jika pemilik rumah lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah atau sering bepergian biasanya premi asuransi kebakaran rumah cukup mahal karena rumah yang sering ditinggal sangat beresiko mengalami kebakaran.