Cara Memelihara Kelapa Sawit agar Buahnya Banyak

Perusahaan kelapa sawit di Medan membudidayakan kelapa sawit untuk mendapatkan buahnya. Buah kelapa sawit memiliki kandungan minyak Crude Palm Oil (CPO). Minyak ini memang mempunyai nilai jual ekonomis cukup tinggi.

Selain digunakan untuk kebutuhan memasak, CPO juga kerap digunakan menjadi bahan baku pada industri obat-obatan dan kosmetik. Anda dapat meraih keuntungan dalam jumlah besar dengan menjual buah kelapa sawit ataupun minyak kelapa sawit.

Prinsip dasar dalam bisnis kelapa sawit adalah semakin banyak buah kelapa sawit yang dihasilkan pohon, maka semakin banyak pula keuntungan yang bisa Anda dapatkan. Oleh sebab itu Anda harus mengusahakan agar pohon-pohon kelapa sawit di lahan perkebunan bisa berbuah banyak.

Kemudian Anda juga harus melakukan beragam perawatan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit itu.

Bagaimana Cara Memelihara Kelapa Sawit agar Buahnya Banyak?

Tujuan utama budidaya kelapa sawit adalah mendapatkan hasil berupa buah. Semakin banyak buah yang didapatkan, tentu semakin besar keuntungan yang akan didapatkan oleh para petani. Kenyataannya, tingkat produktifitas dari tanaman kelapa sawit berbanding lurus dengan upaya pemeliharaannya.

Jika tanaman kelapa sawit dipelihara dengan tepat, maka tanaman itu pun akan menghasilkan buah dengan jumlah yang melimpah. Demikian pula sebaliknya bila tanaman kelapa sawit kurang mendapat perawatan, buah yang dihasilkan oleh tanaman tersebut nantinya juga kurang maksimal.

Akan tetapi sebagai pebisnis, Anda pun harus memperhatikan biaya yang dikeluarkan untuk memelihara kelapa sawit. Penggunaan anggaran bisa dibilang tepat jika biaya itu bisa menghasilkan tanaman kelapa sawit yang bisa menghasilkan buah dengan jumlah optimal.

Perhatikan beberapa faktor berikut untuk memaksimalkan anggaran pemeliharaan tanaman kelapa sawit pada perusahaan kelapa sawit di Medan.

Beberapa Faktor Untuk Memaksimalkan Anggaran Pemeliharaan Kelapa Sawit

  1. Menyesuaikan metode dengan lingkungan

Metode pemeliharaan kelapa sawit harus sesuai dengan kondisi lingkungan. Akan memungkinkan bentuk pemeliharaan tanaman kelapa sawit di suatu wilayah akan berbeda dengan wilayah lainnya.

Sebagai contoh, tanaman kelapa sawit yang ditanam pada lahan gambut memerlukan unsur hara mikro seperti Fe dan CU dengan jumlah melimpah. Kelapa sawit pada lahan gambut juga membutuhkan sistem drainase yang bagus guna mencukupi kebutuhan air.

Hal ini akan berbeda dengan tanaman kelapa sawit yang ditanam pada lahan mineral yang tak terlalu membutuhkan mineral Fe dan Cu.

  1. Penggunaan alat dengan teknologi tinggi

Seiring waktu berjalan, dunia terus berkembang. Tak terkecuali pada alat-alat pertanian. Sekarang ini ada banyak alat pertanian yang menggunakan teknologi dengan sistem mekanis. Sekalipun biaya pengadaannya cukup mahal, namun bila dihitung perbandingannya dengan alat manual, tentu alat mekanis bisa memberikan hasil yang lebih optimal.

Oleh karena itu, sebagai pebisnis dan investor, Anda harus selalu update mengenai informasi alat pertanian modern berteknologi tinggi bahkan membelinya bila memang dirasa benar-benar dibutuhkan.

  1. Pengendalian gulma secara intensif

Gulma merupakan tanaman pengganggu yang tumbuh pada lahan tanaman kelapa sawit. Keberadaan gulma bisa mengurangi unsur hara yang terkandung di dalam tanah yang memang sangat dibutuhkan oleh tanaman kelapa sawit untuk pertumbuhannya.

Gulma yang paling berisiko dan berbahaya bagi tanaman kelapa sawit adalah gulma kelas A seperti pisang, bambu, ilalang, senduduk dan lainnya. Pengendalian gulma bisa dilakukan secara kimiawi ataupun mekanis.

  1. Pemberantasan penyakit dan hama

Faktor untuk memaksimalkan anggaran pemeliharaan kelapa sawit untuk perusahaan kelapa sawit di Medan berikutnya adalah pemberantasan penyakit dan hama. Ada banyak penyakit dan hama yang kerap menyerang kelapa sawit.

Penyakit dan hama itu bisa menyerang tanaman kelapa sawit dari akar, daun, batang, pelepah, bunga sampai buah. Pemberantasan penyakit dan hama dengan tepat sejak dini bisa mempertahankan produktifitas tanaman kelapa sawit yang Anda budidaya.

  1. Pemupukan dengan dosis dan jadwal yang tepat

Pemupukan tanaman kelapa sawit tak bisa dilakukan sembarangan. Pemupukan harus dikerjakan sesuai jadwal yang sebelumnya telah disusun dengan dosis yang tepat. Beberapa jenis pupuk yang kerap digunakan untuk kelapa sawit antara lain ZA, ure, dolomit, KCI, borate dan TSP.

  1. Penunasan yang diatur

Penunasan bertujuan untuk mempertahankan struktur tanaman kelapa sawit, membersihkan tanaman, serta meningkatkan produktifitas. Penunasan harus disesuaikan dengan umur tanaman kelapa sawit.

Contoh tanaman dengan usia kurang dari 9 tahun maka tunasan harus songgo 3, sementara tanaman dengan usia antara 9-15 tahun perlu ditunas songgo 2. Sedangkan tanaman dengan usia lebih dari 15 tahun memerlukan tunasan songgo 1.

  1. Prosedur panen yang tepat

Proses panen kelapa sawit harus dilakukan dengan teknik yang tepat. Bila salah, kemungkinan besar bisa membuat tanaman kelapa sawit mengalami stres. Sebagai akibatnya tentu bisa ditebak, yaitu tanaman kelapa sawit yang ditanam perusahaan kelapa sawit di Medan enggan untuk kembali mengeluarkan bunga sebagai calon bakal buah.